lembaga sosial dan lembaga Agama

Lembaga (institutations) adalah suatu system norma untuk mencapai suatu tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakat dipandang penting atau secara formal, sekumpulan kebiasaan dan tata kelakuan yang berkisar pada suatu kegiatan pokok manusia. Dengan kata lain Lembaga adalah proses yang terstruktur (tersusun} untuk melaksanakan berbagai kegiatan tertentu.

Pendapat para tokoh tentang Difinisi Lembaga social :

  1. Menurut Koentjaraningkrat : Pranata social adalah suatu system tatakelakuan dan hubungan yang berpusat kepada akatifitas social untuk memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat.
  2. menurut Leopold Von Weise dan Becker : Lembaga social adalah jaringan proses hubungan antar manusia dan antar kelompok yang berfungsi memelihara hubungan itu beserta pola-polanya yang sesuai dengan minat kepentingan individu dan kelompoknya.
  3. Menurut Robert Mac Iver dan C.H. Page : Lembaga social adalah prosedur atau tatacara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia yang tergabung dalam suatu kelompok masyarakat.
  4. Menurut Soerjono Soekanto, Pranata social adalah himpunana norma-norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok dalam kehiduppan masyarakat.
  5. Prof. Dr. Koentjaraningrat: “Lembaga sosial merupakan satuan norma khusus yang menata serangkaian tindakan yang berpola untuk keperluan khusus manusia dalam kehidupan bermasyarakat”
  6. Bruce J. Cohen: “Lembaga sosial merupakan sistem pola sosial yang tersusun rapi dan secara relatif bersifat permanen serta mengandung perilaku tertentu yang kokoh dan terpadu demi pemuasan dan pemenuhan kebutuhan manusia

Bahwa pengertian Lembaga Sosial:
Berkaitan dengan kebutuha pokok manusia dalam kehidupan bermasyarakat Organisasi yang relatif permanen/tetapOrganisasi yang tersusun atau terstruktur Merupakan cara bertindak yang mengikat.

Proses pertumbuhan lembaga social.

Timbulnya institusi social dapat terjadi melalui 2 cara yaitu :

  1. secara tidak terncana
  2. secara terencana

Secara tidak terencana maksudnya adalah institusi itu lahir secara bertahap dalam kehidupan masyarakat, biasanya hal ini terjadi ketika masyarakat dihadapkan pada masalah atau hal-hal yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan hidup yang sangat penting. Contohnya adalah dalam kehidupan ekonomi , dimasa lalu , untuk memperoleh suatu barang orang menggunakan system barter , namun karena dianggap sudah tidak efisien dan menyulitkan , maka dibuatlah uang sebagai alat pembayaran yang diakui masyarakat, hingga muncul lembaga ekonomi seperti bank dan sebagainya

Secara terencana maksudnya adalah institusi muncul melalui suatu proses perncanaan yang matang yang diatur oleh seseorang atau kelompok orang yang memiliki kekuasaan dan wewenang. Contohnya lembaga transmigrasi yang dibuat oleh pemerintah sebagai cara untuk mengatasi permasalahan kepadatan penduduk. Singkat kata bahwa proses terbentuknya lembaga social berawal dari individu yang saling membutuhkan . Saling membutuhkan ini berjalan dengan baik kemudian timbul aturan yang disebut norma kemasyarakatan. Norma kemasyarakatan dapat berjalan baik apabila terbentuk lembaga social.

Asosiasi merupakan perwujudan dari lembaga sosial. Asosiasi memiliki seperangkat aturan, tatatertib, anggota dan tujuan yang jelas. Dengan kata lain Asosiasi memiliki wujud kongkret, sementara Lembaga berwujud Abstrak.

UNSUR-UNSUR :

• Merupakan sistem peraturan, adat kebiasaan

• Peran sosial

• Pola tingkah laku

• Struktur sosial dan nilai

• Mempertahankan nilai

• Mengatur hubungan sosial

• Memenuhi kebutuhan pokok

Unsur Kelengkapan :

• Ideologi

• Simbol kebudayaan

Ciri – Ciri

Mempunyai suatu tingkat kekekalan tertentu

Mempunyai tujuan tertentu

Mempunyai perlengkapan untuk mencapai tujuan itu

Memiliki lambang-lambang

Memiliki tradisi tertulis & tidak tertulis

• Memenuhi kebutuhan pokok

• Merupakan usaha penghormatan dan penghargaan nilai

• Pola tingkah laku tetap

• Saling mempengaruhi

• Berisi norma, nilai, dan tingkah laku ideal

Memenuhi . Ciri-Ciri Lembaga Sosial
Menurut Gillin and Gillin:
Merupakan organisasi pola pemikiran dan pola perilaku yang terwujud melalui aktivitas kemasyarakatan dan hasilnya terdiri atas: adat istiadat, tata kelakuan, kebiasaan, serta unsur-unsur kebudayaan yang tergabung ke dalam satu unit yang fungsional
Mempunyai tingkat kekekalan tertentu
Mempunyai satu atau beberapa tujuan
Mempunyai alat2 perlengkapan yang dipergunakan mencapai tujuan

Memiliki lambangtertentu secara simbolis menggambarkan tujuan dan fungsinya
Mempunyai tradisi tertulis ataupun yang tidak tertulis yangmerupakan dasar bagi pranata yang bersangkutan dalam menjalankan fungsinya ita-cita/tujuan bersama

Tujuan

Memberikan pedoman pada masyarakat

Menjaga keutuhan masyarakat

Memberikan pegangan pada masyarakat

Perbedaan Lembaga Sosial & Asosiasi

Organisasi Sosial/Asosiasi

Lembaga Sosial

Sekumpulan individu

Seperangkat aturan

Lahir dari kebutuhan integratif yang didorong oleh naluri gregoriusness

Melembaga karena kebutuhan mesyarakat untuk keteraturan hidup

Contoh : Sekolah

Contoh : Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)

Untuk dapat membedakan kekuatan tingkatan mengikat norma secara sosiologis dikenal empat macam norma :

  1. Cara (usage) . Norma ini menunjukan suatu bentuk perbuatan dan mempunyai kekuatan sangat lemah. Cara (usage) lebih menonjol dalam hubungan antar individu dalam masyarakat. Suatu penyimpangan terhadap norma ini tidak akan mengakibatkan hukuman tetapi biasanya dapat celaan. Contoh cara makan yang berisik, minim sambil bersuara dll.
  2. Kebiasaan folkways) menunjukan pada perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk yang sama. Contoh orang yang mempunyai kebiasaan memberikan hormat kepada orang yang lebih tua usianya dll.
  3. pengawasan terhadap kebiasaan-kebiasaan dan norma-norma sosilal.
  4. Adat istiadat (custom) Tata kelakuan yang telah berlangsung lama dan terintegrasi secara kuat dengan pola perilaku masyrakat dapat meningkatkan kekuatan normatifnya menjadi adat istiadat.

Tipe-tipe lembaga social

a. Berdasarkan sudut perkembangan

1. Cresive institution yaitu istitusi yang tidak sengaja tumbuh dari adat istiadat

masyarakat.

Contoh institusi agama, pernikahan dan hak milik.

2 Enacted institution yaitu institusi yang sengaja dibentuk untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Contohnya institusi pendidikan

b. Berdasarkan sudut nilai yang diterima oleh masyarakat.

1 Basic institutions yaitu institusi social yang dianggap penting untuk memlihara

2 dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat. Contohnya keluarga, sekolah,Negara dianggap sebagai institusi dasar yang pokok.

3 Subsidiary institutions yaitu institusi social yang berkaitan dengan hal-hal yang dianggap oleh masyarakat kurang penting dan berbeda di masing-masing masyarakat.

c. Berdasarkan sudut penerimaan masyarakat .

1. Approved atau social sanctioned institutions yaitu institusi social yang diterima

oleh masayarakat misalnya sekolah atau perusahaan dagang.

  1. Unsanctioned institutions yaitu institusi yang ditolak masyarakat meskipun

masyarakat

tidak mampu memberantasnya. Contoh organisasi kejahatan.

d. Berdasarkan sudut penyebarannya.

1. General institutions yaitu institusi yang dikenal oleh sebagian besar masyarakat.

Contohnya institusi agama

2. Restrikted institutions intitusi social yang hanya dikenal dan dianut oleh

sebagian kecil masyarakat tertentu, contoh islam, protestan, katolik dan budha.

e. Berdasrkan sudut fungsinya

  1. Operative institutions yaitu institusi yang berfungsi menghimpun pola-pola atau cara- cara yang diperlukan dari masyarakat yang bersangkutan. Contoh institusi ekonomi
  2. Regulative institutions yaitu institusi yang bertujuan mengawasi adat istiadat atau tatakelakuan dalam masyarakat. Contoh institusi hukum dan politik seperti pengadilan dan kejaksaan.

Lembaga Sosial memiliki dua fungsi, yakni:
Fungsi Manifest : fungsi yang diharapkan dari lembaga sosial tersebut.

Misalnya, lembaga pendidikan sebagai penyemian kader-kader masa depan bangsa yang sekaligus akan mengasosialisasikan berbagai nilai dan norma yang telah diepakati masyarakat.

Fungsi Laten : fungsi yang tidak disadari keberadaanyadan tidak menjadi tujun utama masyarakat,sehingga fungsi laten tidak tampak dipermukaan, namun terjadi. Misalnya, keluraga merupakan suatu sarana bagi anggota keluarga dijadikan sebagai tempat beristirahat setelah beraktivitas di luar rumah.

LEMBAGA AGAMA

Lembaga-lembaga keagamaan di Indonesia dibentuk dengan satu tujuan pokok, yaitu “mewadahi berbagai kegiatan umat beragama”. Tujuan ini kemudian dijabarkan dalam berbagai program dan kebijakan, yang idealnya membuat umat beragama merasakan kesatuan dan kebersamaan. Lembaga-lembaga keagamaan, seperti PGI, KWI, NU, Muhammadiyah, dan lain-lain berfungsi ganda..
Ke dalam, lembaga-lembaga keagamaan itu mengayomi dan mengarahkan umat sesuai dengan prinsip dasar setiap agama. Keluar, pada tataran nasional, terciptanya hubungan baik dengan pemerintah dan agama-agama lain. Eksistensi dan tujuan pembentukan lembaga-lembaga keagamaan semakin menjadi gamang, tatkala pada pemerintahan Orde Baru mengokupasi lembaga-lembaga keagamaan dengan berbagai cara, telah ikut mendegradasi eksistensi dan fungsi lembaga-lembaga tersebut.
Ketika pada masa pemerintahan Soeharto, melalui Menteri Agama Mukti Ali, diperkenalkanlah “Tri Kerukunan”, yakni kerukunan internal antarumat beragama, kerukunan antarumat beragama, dan kerukunan antara pemerintah dan umat beragama”. Tiga pilar ini sudah membuat umat beragama selama masa Orba merasa ‘tenteram’, sebab telah tersedia pakem regulasi yang akan mengawasi pola dan setiap kegiatan umat beragama.

Sadar ataupun tidak, cengkeraman kekuasaan pemerintahan Orba telah mereorientasi maksud utama pembentukan setiap lembaga keagamaan, yang murni mengurus umat dan segala kemaslahatannya. Pemerintahan Soeharto begitu piawai dalam mengendalikan dan mengintimidasi setiap lembaga sosial keagamaan, untuk tujuan politik jangka panjangnya, dan bersamaan dengan itu, minim perlawanan terbuka terhadap intrik politik Orba.

Peran Dan Fungsi Lembaga Agama

Agama merupakan system terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan pratik yang berhubungan dengan hal-hal suci, dan bahwa kepercayaan dan praktik tersebut mempersatukan semua orang yang beriman ke dalam suatu komunitas yang dinamakan umat. Unsur-unsur agama terdiri atas kepercayaan, symbol, praktik, pemeluk, dan pengalaman keagamaan.

Agama memiliki peran penting dalam kehidupan umat manusia. Ia memberikan landasan normatif dan kerangka nilai bagi kelangsungan hidup umatnya. Ia memberikan arah dan orientasi duniawi di samping orientasi ukhrowi (eskatologis).

Dalam konteks ini, secara sosiologis agama merupakan sistem makna sekaligus sistem nilai bagi pemeluknya. Tetapi di era modern ini peran agama tergeser oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Agama tidak lagi memiliki peran dominan dalam domain sosial kemasyarakatan. Justru Ia ditempatkan ke dalam wilayah privat, sementara wilayah publik diserahkan kepada manusia itu sendiri. Hal ini terja.di -menurut beberapa pengamat- karena proses sekularisasi. Di Indonesia gejala ini mulai tampak, terutama di kalangan kelas menengah. Persoalan ini secara deskriptif dikupas dalam penelitian ini.

Dengan pendekatan kualitatif, penelitian ini berusaha menelusuri perubahan persepsi masyarakat muslim kelas menengah di Jakarta -akibat sekulansasi- terhadap peran agama serta faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut. Kelas menengah dalam penelitian ini meliputi kalangan ilmuan (dosen/peneliti), jumalis, pengusaha, dan pakar sosial keagamaan.

Dan hasil penelitian terungkap bahwa telah terjadi perubahan persepsi masyarakat muslim kelas menengah terhadap peran agama. Mereka memandang peran agama terutama yang dimainkan tokoh agama semisal kyai dan ustadz- mengalami penurunan relatif menonjol. Hal ini terlihat dalam kemampuan mereka mempengaruhi masyarakat. Di samping itu, otoritas, penghargaan sosial, dan kredibilitas mereka juga dipertanyakan. Temuan lainnya yang menarik adalah bahwa mereka menganggap organisasi-organisasi keagamaan -baik formal maupun informal- semisal Depag, MUI, NU, dan Muhammadiyah tidak signifikan lagi karena dipandang cenderung membawa suara pemerintah. Justru sebaliknya, mereka menaruh mmat terhadap kelompok-kelompok pengajian semisal Paramadina karena memberikan ruang untuk memahami agama secara ilmiah.

Meskipun demikian, dalam praktek ekonomi penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat kelas menengah muslim belum melaksanakan norma-norma agama sepenuhnya. Karena mereka belum memahami prinsip-prinsip ekonomi Islam. Maka akibatnya masih terlihat perilaku menyimpang semisal KKN, ketidakjujuran, sikap manipulatif, dan lain-lain. Ini dipengaruhi oleh: Pertama kekurang-pahaman mereka terhadap ajaran Islam di samping faktor kepribadian yang diwarnai oleh pikiran, sikap, dan tindakan yang "westernized". Kedua, kadar pro fesionalitas tokoh agama yang relatif kurang mampu memenuhi kebutuhan keagamaan masyarakat kelas menengah.
sumber : http://www.depag.web.id

Dalam lembaga sosial ” AGAMA ” , maka akan menghasilkan sebuah asosiasi di antaranya ” Masjid, Gereja, Pura, Wihara, Walubi, PGI, Front Pembela Islam(FPI) , dll. Dari lembaga sosial ” Agama ” memiliki kumpulan asosiasi yang menjalankannya.

Melalui Asosiasi itulah, norma-norma lembaga dilaksanakan dan diteruskan dari generasi 1 ke generasi berikutnya. Oleh karena itu ” Agama ” menunjuk pada sebuah Lembaga dan bukan sekelompok manusia, karena ” Agama ” adalah suatu sistem gagasan, kepercayaan dan praktek.

Sementara Gereja, Masjid, Pura, Wihara,PGI, Front Pembela Islam, dll merupakan asosiasi , yang menerima kepercayaan atau gagasan dan mengikuti suatu praktek agama tertentu.

Bila tidak ada orang yang percaya dan mau menerimanya, maka agama tidak ada, Jadi agama bukanlah manusianya melainkan berupa lembaga sistem keyakinan dan praktek.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Jadi lembaga social adalah

suatu system tatakelakuan dan hubungan yang berpusat kepada akatifitas social untuk memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat, Lembaga social ada yang sengaja di bentuk dan tidak sengaja di bentuk, lembaga social sengaja dibentuk karena sekelompok orang memiliki tujuan yang sama. Yang tidak disengaja dibentuk seperti adat istiadat yang mungkin sudah lama menjadi warisan turun temurun.

Lembaga Agama adalah suatu lembaga yang diangggap suci dan dijadikan Pedoman atau landasan dan kepercayaan bagi setiap orang.

3.2 Saran

Sebagai calon para ahli social marilah kita berlandasan agama yang kuat, kaerna dari sinilah kita memulainya, Agma yang telah mngajarkan tentang kejujuran,tangung jawab dan salig membantu, norma-norma yang sudah tertera dalam Agama mengajrkan kita dalam melasanakan kehidupan.

Marilah kira saling menghargai sesame umat beragama, jauhan rasa curiga.dan jangan saling mencela.

DAFTAR PUSTAKA

Hadi, Sutrisno.1990. Metodelogi riset 1. Yogyakarta : Andi Offset.

Soeanto, Soejarno. 1981.Memperkenalan Sosiologi. Jakarta : Rajawali Press.

Soeanto, Soejarno.1990. Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta: Raja Gafindo Perkasa

Syani, Abdul.2002 Sosiologi, Sistematika,Teori dan Tarapan. Jakarta Bumi Aksara.

Rucek da Warren .1984. Pengantar Sosiologi Jakarta : Bina Aksara.

Bailey,kennt D. Methods of social Researhc. New York : The Free Prees.

Boeman, PJ.1982. Sosiologi Pundamental Bandung. Djambatan.

Cohen. Bruce. C Sosiologi Suatu Pengantar . Jakarta Rineka Cipta.

Kartono, kartini1992. Patologi Sosial jilid 1 . Jakarata Rajawali Prees.

Maleong, lexy J. 1993. Metodelogi Penelitian Kualitatif.Bandung.Remaja Rosdakarya

Nazir, Mohammad. 1988. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia

CATATAN

............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

Apocalypto


The film begins with an epigraph from Will Durant: "A great civilization is not conquered from without until it has destroyed itself from within."

While hunting tapir in the Mesoamerican jungle, Jaguar Paw (Rudy Youngblood), his father Flint Sky (Morris Birdyellowhead), and their fellow tribesmen encounter a procession of traumatized and fearful refugees. Speaking in Yucatec Maya, the procession's leader explains that their lands have been ravaged, and asks for Flint Sky's permission to pass through the jungle. When Jaguar Paw and his tribesmen return to their village, Flint Sky tells his son not to let the procession's state of fear seep into him. At night, the tribe's elder tells the village a fable of man forever unable to fill his want, despite having been given the capabilities of all of the animals. The villagers follow the story with music and dance, leaving Jaguar Paw to ponder.

dowenload disini

MOKPO, GANGSTER'S PARADISE


Synopsis / Plot

“Mokpo” stars Jay-hyeon Jo as Soo-cheol, a bumbling cop who gets beaten up on a regular basis. But because he’s a lot smarter than all the other cops combined (not a hard thing to be, considering the intelligence of cops in these movies) Soo-cheol’s incompetence is put up with. When prosecutor Im Ja-kyung (Seon-mi Song) arrives in Seoul with a plan to break up the Mokpo gangs, she somehow ends up with Soo-cheol as a volunteer for an undercover assignment.

In Mokpo, Soo-cheol encounters obstacles, mostly because he’s an idiot playing a gangster, and this doesn’t convince anyone, namely head hood Baek Sung-ki (In-Pyo Cha). But as dictated by the script, Soo-cheol eventually manages to worm himself into Sung-ki’s confidence. Soon Soo-cheol is living the high life and risks forgetting that he’s an undercover cop. Meanwhile, cinema aficionado Sung-ki is thinking of retiring, which doesn’t sit well with his underlings…

download disini klik ok coy

star trek


Ini dia sekilas mengenai Klingon Languange (*copas dari website*)

Here you can find information about the sound and look of Klingon, and even learn a few useful phrases in the Warrior’s Tongue. We also maintain a list of “new” Klingon words. These are words that were created by the language’s inventor, Dr Marc Okrand, but not (yet) published in easily-accessible works (such as his books). Rather, they have appeared in online messages from him, or the pages of HolQeD, the KLI’s scholarly journal.

The Klingon language is something truly unique. While there have been other artificial languages, and other languages crafted for fictional beings, Klingon is one of the rare times when a trained linguist has been called upon to create a language for aliens. Add to this more than a quarter-century of the Star Trek phenomenon, a mythos that has permeated popular culture and spread around the globe. These factors begin to explain the popularity of the warrior’s tongue.

Klingon was invented by Marc Okrand, for use in some of the Star Trek movies. He invented not just a few words to make the Klingons sound alien, but a complete language, with its own vocabulary, grammar, and usage.

download disini klik ok coy

Scooby-Doo 3: The Mystery Begins


Scooby-Doo 3: The Mystery Begins known as Scooby Doo! The Mystery Begins (formerly Scooby-Doo: In the Beginning, Scooby-Doo 3: The Beginning and Scooby-Doo 3: In the Beginning) is a movie that was released on September 13, 2009. It is a television movie produced by Cartoon Network and Warner Premiere, directed by Brian Levant and distributed by Warner Home Video based on the hit Hanna-Barbera cartoon classic, Scooby-Doo. It is a prequel to the theatrical films Scooby-Doo and Scooby-Doo 2: Monsters Unleashed, in the vein of Brian Levant's previous work The Flintstones in Viva Rock Vegas. The music is scored by Academy Award-nominee David Newman, who had previously scored the theatrical films.

The MPAA gave the film a PG rating for "some mild peril".

download disini

MICHAEL CLAYTON



Pemain: George Clooney, Tom Wilkinson, Tilda Swinton, Sydney Pollack, Pamela Gray

Michael Clayton (George Clooney) adalah seorang pengacara yang terkenal sanggup membereskan masalah-masalah pelik lewat cara-cara praktis dan kadang tidak umum.

Ia dikirim ke Milwaukee oleh firma hukum tempatnya bekerja untuk mengeluarkan rekan kerjanya Arhur Edens (Tom Wilkinson) dari tahanan polisi. Kabarnya, Arthur mengalami gangguan kejiwaan dan ditangkap polisi saat berkeliaran dalam keadaan bugil.

Dalam perjalanan pulang ke New York, Arthur melarikan diri dan akhirnya ditemukan dalam keadaan tak bernyawa. Polisi menganggap kasus ini sebagai kasus bunuh diri sementara Michael beranggapan kematian itu berhubungan dengan kasus yang sedang ditangani Arthur.

Michael bertekad menyelidiki kasus kematian misterius ini. Penyelidikan membawa Michael pada keadaan yang lebih sulit. Ia harus berhadapan dengan Karen Crowder (Tilda Swinson) dan orang-orang yang sanggup membunuh agar rencana mereka berjalan lancar.

Secara fisik, penampilan George Clooney, Tilda Swinton, dan Sydney Pollack benar-benar mewakili karakter yang mereka mainkan. Kostum dan tata rambut mereka mampu mewakili tipikal profesi mereka masing-masing. Tentu saja akting mereka pun tidak perlu lagi diragukan mengingat daftar panjang film-film yang sudah pernah mereka bintangi. Tilda Swinton bahkan memboyong Oscar 2008 untuk kategori Best Supporting Actress untuk perannya dalam film ini.

Film yang digarap apik oleh sutradara Tony Gilroy ini cukup enak untuk ditonton. Latar belakang masing-masing karakter digarap tuntas namun tidak bertele-tele sehingga kesan kewajaranlah yang kita dapat saat menonton film yang satu ini. Walaupun akhir cerita tidak terlalu gampang untuk ditebak, namun Tony Gilroy nampaknya lebih memilih memoles jalan cerita yang ditata rapi daripada ending filmnnya sendiri.

Tata cahaya dan sudut pengambilan gambar pun nampak dimanfaatkan untuk memberi batas yang jelas antara kehidupan pribadi Michael dan dunia bisnis yang digelutinya. Dan akhirnya, ada pesan moral yang terbersit dari sepotong kisah yang mungkin sudah jadi hal biasa di kalangan hukum ini

download disini

hostage


Kasus terorisme dan penyanderaan yang sering terjadi di dunia menjadi momentum peluncuran film laga Hollywood berjudul HOSTAGE. Film ini telah beredar di sejumlah kawasan Amerika Serikat dan penayangan perdananya dilakukan di New York.
Film yang dibintangi Bruce Willis ini mengisahkan operasi pembebasan sandera. Willis berperan sebagai polisi Los Angeles bernama Jeff Talley. Ia ditugaskan di kota kecil Bristo Camino di kawasan Ventura County, California. Di tengah tugas sehari-harinya, ia mendapat tantangan untuk menyelesaikan drama penyanderaan.
Tokoh Talley diperankan dengan apik oleh Willis. Putri Willis, Rumer dan sejumlah bintang muda seperti Marshall Allman dan Michelle Horn ikut memerankan film layar perak yang diadaptasi dari novel karya Robert Crais ini. bagai mana kisah selanjutnya

download disini

BATMAN BEGIN


Batman Begins merupakan sebuah film Superhero berdasarkan karakter fiksi DC Comics yaitu Batman, yang di Christian Bale, Michael Caine, Liam Neeson, Katie Holmes, Gary rilis pada tahun 2005. Film yang disutradarai oleh Christopher Nolan ini pemainnya antara lain ialahOldman, dan masih banyak lagi. Tanggal rilisnya pada 15 Juni 2005.

download di sini